Selasa, 20 Oktober 2009

Vitamin A

Tentang Vitamin A >> │ Penjelasan Vitamin A │ Macam Vitamin A

By Febrian Andhika


Vitamin A (Retinol)


Vitamin A sangat essensial untuk pemeliharaan kesehatan dan kelangsungan hidup. Menurut survey diseluruh dunia diperkirakan terdapat 6-7 juta mengalami xeroftalmia tiap tahunnya.
Disamping itu kekurangan vitamin A dapat meningkatkan resiko terhadap penyakit infeksi seperti penyakit saluran pernapasan dan diare, meningkatkan angka kematian karena campak, serta menyebabkan keterlambatan pertumbuhan.
Pada tahun 1932 susunan kimia vitamin A diketahui. Pada tahun 1947 vitamin A dapat disintesis. Vitamin A sekarang digunakan untuk fortifikasi berbagai macam pangan berbagai suplemen.
Di dalam tubuh, vitamin A berfungsi dalam beberapa bentuk ikatan kimia aktif, yaitu: Retinol, Retinal, Asam Retionat. Sumber bentuk aktif vitamin A hanya terdapat dalam pangan hewani. Pangan nabati mengandung Karotenoid yang merupakan prekursor vitamin (provitamin) A. Di antara sekian banyak karotenoid tersebut, Beta-Karoten adalah bentuk provitamin A yang paling aktif. Karena hanya terdiri dari 2 molekul retinol yang berikatan.
RBP (Retinol Binding Protein) yang disintesis dalam hati akan mengangkut vitamin A yang dimobilisasi dari hati dalam bentuk retinol bilamana tubuh memerlukannya. Konsentrasi vitamin A dalam hati yang merupakan 90% dari simpanan di dalam tubuh mencerminkan konsumsi vitamin tersebut dari makanan.
Defisiensi vitamin A menyebabkan berkurangnya nafsu makan. Hal ini mungkin karena perubahan pada jonjot rasa pada lidah. Vitamin A juga berperan dalam pembentukan sel darah merah melalui interaksi dengan besi.

Fungsi Vitamin A

Penglihatan

Vitamin A sangat dibutuhkan dalam penglihatan normal pada cahaya remang. Intinya nanti retinol akan bereaksi sehingga menjadi rodopsin yang berfungsi reseptor rangsang cahaya dalam gelap dan menghantarkan ke saraf mata sehingga kita dapat melihat dalam cahaya remang.
Reaksi ini terjadi pada saat kita dari luar dengan cahaya terang kemudian masuk ke ruangan dengan cahaya remang, atau pada saat kita berkendara pada malam hari dan dari depan mendapat sorotan cahaya lampu dari pengendara lain maka untuk kembali terbiasa akan membutuhkan waktu sampai reaksi di atas selesai. Bilamana kita kekurangan vitamin A, maka dapat terjadi rabun senja. Suplementasi vitamin A dapat memperbaiki penglihatan yang kurang bila itu benar disebabkan kekurangan vitamin A.

Diferensiasi Sel

Vitamin A sangat dibutuhkan pada tahap pembentukan sperma dan sel telur, pembuahan, pembentukan struktur dan organ tubuh, pertumbuhan dan perkembangan janin, masa bayi, anak-anak, dewasa dan tua. Sel-sel yang paling nyata yang mengalami diferensiasi adalah sel-sel epitel khusus, terutama sel-sel goblet (sel kelenjar yang mensintesis dan mengeluarkan mucus atau lendir).
Kekurangan vitamin A menghalangi fungsi sel-sel kelenjar yang mengeluarkan mukus dan digantikan oleh sel-sel epitel bersisik dan kering. Sehingga kulit menjadi kering dan kasar dan luka sukar sembuh.

Fungsi Kekebalan

Retinol berpengaruh terhadap pertumbuhan dan diferensiasi limfosit B (leukosit yang berperan dalam kekebalanhumoral). Di samping itu kekurangan vitamin A menurunkan respon antibody yang bergantung pada sel-T (limfosit yang berperan pada kekebalan selular). Maka dari itu tubuh sangat membutuhkan vitamin A untuk meningkatkan kekebalan sehingga tidak mudah terserang penyakit.

Pertumbuhan dan Perkembangan

Vitamin A berpengaruh terhadap sintesis protein, dengan demikian terhadap pertumbuhan sel. Untuk perkembangan tulang dan sel epitel yang membentuk email dalam pertumbuhan gigi.
Pada kekurangan vitamin A, pertumbuhan tulang terhambat dan bentuk tulang tidak normal. Pada anak-anak yang kekurangan vitamin A, terjadi kegagalan dalam pertumbuhan.

Reproduksi

Vitamin A bentuk retinol dan retinal berperan dalam pembentukan sperma, pembentukan sel telur dan perkembangan janin dalam kandungan. Pada hewan uji coba (tikus) dengan status vitamin A rendah masih mampu hamil, namun mengalami keguguran ataupun kesukaran melahirkan. Sehingga untuk massa kehamilan perlu ditambah supplemen vitamin A untuk mecukupi kebutuhan akan vitamin A karena kebutuhan selama kehamilan meningkat pula.

Pencegahan Kanker dan Penyakit Jantung

Kemampuan retinoid dalam perkembangan sel epitel dan kemampuan meningkatkan aktivitas system kekebalan berpengaruh dalam pencegahan kanker, terutama kanker kulit, tengorokan, paru-paru, payudara, dan kantung kemih.
Disamping itu beta-karoten bersama vitamin E dan C berperan sebagai anti oksidan dapat pula mencegah kanker paru-paru.
Dalam penelitian-penelitian menunjukkan bahwa vitamin A berperan dalam pencegahan dan penyembuhan penyakit jantung.

Sumber Vitamin A

Vitamin A terdapat dalam pangan hewani, sedangkan karoten terdapat dalam pangan hayati.

Sumber vitamin A
: hati, kuning telur, susu, dan mentega. Minyak hati ikan digunakan sebagai sumber vitamin A yang diberikan untuk keperluan penyembuhan.

Sumber Karoten
: sayuran berwarna hijau tua, sayuran dan buah-buahan yang berwarna kuning-jingga (daun singkong, daun kacang, kangkung, bayam, kacang panjang, buncis, wortel, tomat, jagung, papaya, mangga, nangka masak, dan jeruk. Minyak kelapa sawit yang berwarna merah kaya akan karoten.

Akibat Kekurangan / Defisiensi Vitamin A (Xeroftalmia)

Tanda-tanda kekurangan akan mulai terlihat bila simpanan tubuh habis terpakai. Kekurangan vitamin A (KVA) dibagi menjadi 2 sebab yaitu kekurangan vitamin A primer dan kekurangan vitamin A sekunder. KVA primer biasanya karena kurang konsumsi vitamin A. Sedangkan KVA sekunder karena gangguan penyerapan dan penggunaannya dalam tubuh, kebutuhan yang meningkat, ataupun karena gangguan konversi karoten menjadi vitamin A. Contoh KVA sekunder pada kasus KEP (Kekurangan Energi Protein), penyakit hati, alfa, beta-lipoproteinemia atau gangguan absorpsi karena kekurangan asam empedu.

Buta Senja / Rabun Ayam (Niktalopia)

Salah satu tanda awal akibat KVA. Ketidakmampuan menyesuaikan penglihatan dari cahaya terang ke cahaya remang-remang atau senja, seperti memasuki ruangan gelap dari ruangan bercahaya.

Perubahan pada Mata

Kornea mata terpengaruh secara dini oleh KVA. Kelenjar air mata tidak mampu mengeluarkan air mata. Terjadi pengeringan pada selaput yang menutupi kornea. Kemudian diikuti dengan tanda-tanda: atrofi kelenjar mata, keratinisasi konjungtiva, pemburaman, pelepasan sel-sel epitel kornea yang akhirnya berakibat melunaknya dan pecahnya kornea sehingga menyebabkan kebutaan.

Infeksi

Fungsi kekebalan tubuh menurun pada KVA, sehingga mudah terserang infeksi pada semua bagian tubuh. Bahkan perubahan ini dapat pula meningkatkan endapan kalsium yang dapat menyebabkan batu ginjal dan gangguan kemih. Pada anak KVA dapat menyebabkan komplikasi pada campak yang bisa berdampak kematian. Sehingga vitamin A mendapat julukan vitamin anti-infeksi.

Perubahan pada Kulit

Kulit menjadi kering dan kasar. Folikel rambut menjadi kasar, mengeras dan mengalami keratinisasi (hyperkeratosis folikular). Asam retinoat sering diusapkan pada kulit untuk menghilangkan kerutan kulit, jerawat dan kelainan kulit lain.

Gangguan Pertumbuhan

KVA menghambat pertumbuhan sel-sel, termasuk sel-sel tulang. Sel-sel pembentuk email gigi terganggu dan terjadi atrofi sel-sel yang membentuk dentin, sehingga gigi mudah rusak.

Akibat Kelebihan Vitamin A

Selain KVA, kelebihan vitamin A pun juga berbahaya. Kelebihan vitamin A hanya bisa terjadi karena memakan vitamin A sebagai suplemen dalam takaran tinggi yang berlebihan. Misalnya 16.000 RE dalam jangka waktu yang lama atau > 40.000 RE/hari.
Gejalanya antara lain: sakit kepala, pusing, rasa nek, rambut rontok, kulit mongering, anoreksia (tidak nafsu makan), dan sakit pada tulang. Pada wanita, menstruasi dapat terhenti. Pada bayi dapat terjadi pembesaran kepala dan hidrosefalus akibat konsumsi 8.000 RE/hari selama 30 hari.
Gejala berlebihan tersebut akan nampak bila kita memakan vitamin A. Karoten tidak dapat menimbulkan gejala berlebihan, karena absorpsi karoten menurun bila konsumsi tinggi. Disamping itu karoten yang diserap tidak diubah menjadi vitamin A. Dan akan tetap disimpan di dalam lemak. Bila lemak dibawah kulit mengandung banyak karoten, warna kulit akan terlihat kekuningan.

(Sunita Almatsier, 2002)

Download dan baca artikel ini selengkapnya KLIK DISINI(72.50 KB).

Lihat artikel yang lain tentang vitamin.

0 komentar: